PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI RAMAYANA
PRIME
CITY PLAZA JATINEGARA
“rasanya seperti aneh harus bekerja tetapi badan
sekecil ini” pikir ku pada waktu hari pertama melaksanakan PKL. Memang terkesan
aneh, bahkan terdengar lucu jika ada pemikiran seperti itu. Hari pertama
dimulai pada tanggal 2 Januari 2019 jam 10:00 pagi, ada sekitar 39 siswa/i PKL
dari sekolah ku yang PKL di Ramaya Prime CP ini. Sebelum berangkat aku mandi
terlebih dahulu dan tidak lupa untuk make up muka ku, karena make up adalah
salah satu hal yang sangat penting dalam peraturan PKL di Ramayana CP. Jam
menunjukan pukul 09.15, sesegera mungkin aku memesan ojek online untuk berangkat
ke Mall City Plaza Jatinegara. Setelah sekitar 4menit an menunggu pengemudi
ojek online datang, akhirnya aku berangkat. Cuaca hari ini sangat panas sekali,
sehingga membuat aku kegerahan, awalnya baik baik saja namun di tengah jalan
tiba-tiba kacamata ku yang aku letakkan di saku baju terjatuh. “omegottt... Pak
Pak berhenti dulu kacamata saya jatuh” ucapku kepada sang pengemudi. Bapak
pengemudi pun segera memberhenti kan motornya lalu aku segera berlari untuk
menyelamatkan kacamata ku agar tidak terlindas oleh kendaraan yang lain.
Sedikit panik saat kacamata ku jatuh, untung saja selamat kalau tidak
sepertinya aku tidak akan nyaman dalam penglihatan ketika nanti mulai PKL. Aku
pun melanjutkan perjalanan, sampai di tempat PKL aku bertemu oleh teman temanku
yang sedang menunggu pintu mall dibuka, sampai akhirnya ada satpam yang
menanyakan kepada kami “Dek, mau masuk ya?” lalu salah satu teman ku menjawab “iya
pak mau ke office Ramayana” pak satpam pun kembali bertanya “mau magang atau
pkl?” aku pun menjawab “pkl pak” lalu pak satpam berkata “oh yasudah lewat
pintu samping saja de, biar bisa langsung masuk, nanti kalian lewat eskalator
ya, tapi eskalatornya belum nyala” dan kami pun segera masuk lewat pintu
samping mall, saat kami didalam mall, waktu sudah menunjukan pukul 10:00 dan
kami sedikit lama karena harus mencapai lantai 3 dengan menggunakan eskalator
yang belum menyala.
Sesampai nya kami di depan office Ramayana, disana
ada beberapa siswa yang sudah tiba terlebih dahulu, kami pun segera masuk kedalam
gerombolan anak-anak pkl. Setelah menunggu kurang lebih 5 menitan, datanglah
pembimbing kami di perusahaan, namanya Ibu Nia. Dia lebih suka dipanggil dengan
sebutan Miss nia. Kami pun dipersilahkan masuk kedalam office, dikumpulkan lah
kami di salah satu ruangan yang disebut ruang M, kami pun segera ditrainning
oleh miss nia. Banyak hal yang dijelaskan oleh Miss Nia, mulai dari susunan
bagan di Ramayana sampai ke bagian-bagian apa saja yang ada di Ramayana Prime
City Plaza Jatinegara. Trainning kami berlangsung selama kurang lebih 2 jam.
Selesai trainning, kami diajak berkeliling ke setiap lantai sekaligus pembagian
tempat untuk PKL. Aku dan 3 Orang teman ku yang bernama Fiqih, Feli dan Vira
mendapat bagian di M3 ABC yaitu store pakaian anak-anak perempuan, anak
laki-laki, dan baby. Aku ditempatkan di M3B, Vira dan Feli ditempatkan di M3A
dan Fiqih ditempatkan di M3C. Aku kira kami hanya ber 4 disini, ternyata ada 3
Orang lagi yang di tempatkan di bagian Kids yaitu ada Padillah di MOC , Tania
di MOH, dan Anggi di bagian MOI. Hari pertama berjalan lancar, aku pun sangat
merasa kelelahan karena selama kami PKL tidak ada yang diperbolehkan untuk
duduk. Sangat menyiksa kaki bukan? Tentu nya kaki ku pun lecet karena baru
pertama kali nya aku menggunakan sepatu pantofel berjam-jam. Keesokan hari nya
kami pun mulai melakukan aktivitas di counter kami masing masing, Aku mendapat
tugas untuk memberi tanggal di label barang masuk dan yang lain ada yang
nenembak barcode, menulis buku barang masuk, mencetak label harga, membuka
plastik baju, sampai melipat baju dan merapihkan nya di table. Setelah cukup
lama melakukan kegiatan PKL, selain keseruan dan ilmu yang kami dapat, kami
juga mendapatkan berita duka dari salah satu teman jurusan kami yaitu
meninggalnya teman kami yang bernama Syifa. Kaget, sedih, gelisah, risau, dan
ingin menangis saat itu juga tetapi tidak diperbolehkan karena akan terpantau
oleh CCTV. Mendengar berita tersebut aku langsung menangis, tidak peduli akan
terlihat di CCTV apa tidak, intinya aku sedang merasakan kesedihan yang sangat
mendalam. Aku dan beberapa temanku meminta izin dan memohon supa diizinkan
untuk bisa ngelayat ke rumah Almh.Syifa, dan beruntungnya kami diperbolehkan
pulang cepat karena untuk melayat teman kami tersebut. Setelah mendapatkan izin
dari pembimbing perusahaan, kami segera bergegas merapihkan barang bawaan dan
segera melakukan perjalanan menuju rumah duka.
Hari-hari pun berlalu, tersisa 38 siswa/i PKL dari
sekolahku. Sudah ada banyak kejadian yang terjadi selama PKL disana. Mulai dari
susah sampai senang kami lewati bersama. Terkadang saat kami bosan di counter,
Aku,Vira,Fiqih, dan Padillah suka mengobrol sampai lupa waktu dan akan berhenti
ketika ditegur oleh Pak Satpam yang ada di sana. Sampai-sampai, kami bisa kenal
dengan seluruh jajaran security yang ada disana. Setiap datang dan pulang kami
selalu melakukan bodycheck untuk menghindari pencurian dan sebagainya. Cukup
menyenang kan dan melelahkan ketika melakukan penjualan disana. Bagian kids
terdiri dari 7 siswi PKL serta 4 pramuniaga tetap yang biasa kami sebut
KC(Kepala Counter), dan harus dibagi shift supaya tidak terlalu ramai.
Aku,Vira,Fiqih dan Padillah mendapatkan Shift pagi, sedangkan Anggi,Tania,dan
Feli mendapatkan shift siang. Shift akan bergantian setiap minggu, jadi tidak
terlalu bosan. Shift pagi dimulai dari pukul 10:00 sampai 16:00 sedangkan shift
siang dimulai dari pukul 12:00 sampai pukul 18:00. Suatu hari, datang kepala
perusahaan yang bernama Bapak Ramces, tiba-tiba dia mendatangi kami anak pkl
yang sedang menjaga counter, kebetulan dilantai 2 yaitu tempat aku bekerja ada
2 orang siswi yang dipilih untuk ikut ke ruangan nya, yaitu Aku dan Silvi.
Awalnya aku kira hanya kami berdua yang dipanggil, ternyata ada 4 orang lagi
yang ikut ke ruangan Pak Rances yaitu 2 laki-laki dari PKL lantai 1 dan 2 anak
PKL dari lantai 3. Kami pun bingung dengan maksud dan tujuan Pak Ramces memilih
kami dan mengajak kami untuk ke ruangan nya. Ternyata... Pak Ramces memilih
kami untuk dijadikan sebagai Tim DANA yaitu tim yang melakukan promosi
transaksi menggunakan aplikadi DANA dan Go Pay. Pak Ramses berkata “Saya pilih
kalian karena saya yakin kalian bisa, saya mau ketika kalian sukses
mempromosikan Aplikasi DANA di perusahaan ini, berapapun nilai yang kalian mau
akan saya berikan di Buku Jurnal PKL kalian” mendengar Pak Ramcee berkata
seperti itu, kami sangat senang dan bersemangat untuk mempromosikan Aplikasi
Dana di Ramayana ini. Kami pun diberi pinjaman baju berlambang “R” yang berarti
Ramayana dengan bertuliskan KEREN. Tim DANA terdiri dari 6 orang yang setiap
lantai nya ada 2 orang, yaitu Lantai 1 ada Fahri dan Syavick, Lantai 2 ada Aku
dan Silvi, serta Lantai 3 ada Dian dan Syahrillah. Kami semua sangat
bersemangat untuk mempromosikan Aplikasi DANA.
Keesokan hari nya kami mulai
melakukan promosi di setiap lantai, kami harus mendapatkan customer yang mau
download Aplikasi DANA sebanyak mungkin dan meminta nama serta nomor telpon
nya. Tak terasa 3bulan PKL sudah berlalu, rasanya terlalu cepat karena disaat
aku sudah kenal dekat dengan karyawan disana tapi aku harus berpisah dengan
mereka karena waktu masa PKL ku sudah habis. Ada senang dan sedihnya, senangnya
Aku bisa bebas dari pekerjaan-pekerjaan yang kadang membuat jengkel serta bisa
merasakan libur dihari Sabtu dan Minggu lagi. Sedihnya adalah, Aku harus
berpisah dengan karyawan yang ada disana. Padahal kami sudah sangat dekat tapi
kami terpaksa harus berpisah. Huh aku benar-benar kesal. Ingin rasanya
mengulang lagi masa masa PKL tetapi ingin yang senangnya saja, tidak ingin yang
sedihnya. 3 bulan berlalu, aku dan teman-teman Tim DANA menagih janji yang
diberikan oleh Pak Ramces. Namun, sayangnya Pak Ramces sudah mengambil cuti
dari 1 minggu sebelum kami selesai PKL. Sedih rasanya, sempat berfikir bahwa
Pak Ramces sudsh membohongi kita. Tapi, ternyata Pak Ramces menitipkan pesan
kepada Miss Nia bahwa Miss Nia harus memberikan nilai yang berbeda kepada Tim
DANA. Wahhh... Senang sekali kami, ternyata ini bukan Cuma iming-iming saja.
Bahkan bisa menjadi nyata. Dan benar saja, nilai Tim DANA dibedakan dengan anak
PKL yang lain. Nilai kami cukup besar dibanding anak-anak yang lainnya. Kami
pun segera berpamitan dengan karyawan yang ada disana dan tidak lupa
mengucapkan Terima Kasih kepada Miss Nia karena sudah memberikan nilai yang
sangat memuaskan.