Minggu, 19 Mei 2019


PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI RAMAYANA PRIME
CITY PLAZA JATINEGARA

“rasanya seperti aneh harus bekerja tetapi badan sekecil ini” pikir ku pada waktu hari pertama melaksanakan PKL. Memang terkesan aneh, bahkan terdengar lucu jika ada pemikiran seperti itu. Hari pertama dimulai pada tanggal 2 Januari 2019 jam 10:00 pagi, ada sekitar 39 siswa/i PKL dari sekolah ku yang PKL di Ramaya Prime CP ini. Sebelum berangkat aku mandi terlebih dahulu dan tidak lupa untuk make up muka ku, karena make up adalah salah satu hal yang sangat penting dalam peraturan PKL di Ramayana CP. Jam menunjukan pukul 09.15, sesegera mungkin aku memesan ojek online untuk berangkat ke Mall City Plaza Jatinegara. Setelah sekitar 4menit an menunggu pengemudi ojek online datang, akhirnya aku berangkat. Cuaca hari ini sangat panas sekali, sehingga membuat aku kegerahan, awalnya baik baik saja namun di tengah jalan tiba-tiba kacamata ku yang aku letakkan di saku baju terjatuh. “omegottt... Pak Pak berhenti dulu kacamata saya jatuh” ucapku kepada sang pengemudi. Bapak pengemudi pun segera memberhenti kan motornya lalu aku segera berlari untuk menyelamatkan kacamata ku agar tidak terlindas oleh kendaraan yang lain. Sedikit panik saat kacamata ku jatuh, untung saja selamat kalau tidak sepertinya aku tidak akan nyaman dalam penglihatan ketika nanti mulai PKL. Aku pun melanjutkan perjalanan, sampai di tempat PKL aku bertemu oleh teman temanku yang sedang menunggu pintu mall dibuka, sampai akhirnya ada satpam yang menanyakan kepada kami “Dek, mau masuk ya?” lalu salah satu teman ku menjawab “iya pak mau ke office Ramayana” pak satpam pun kembali bertanya “mau magang atau pkl?” aku pun menjawab “pkl pak” lalu pak satpam berkata “oh yasudah lewat pintu samping saja de, biar bisa langsung masuk, nanti kalian lewat eskalator ya, tapi eskalatornya belum nyala” dan kami pun segera masuk lewat pintu samping mall, saat kami didalam mall, waktu sudah menunjukan pukul 10:00 dan kami sedikit lama karena harus mencapai lantai 3 dengan menggunakan eskalator yang belum menyala.

Sesampai nya kami di depan office Ramayana, disana ada beberapa siswa yang sudah tiba terlebih dahulu, kami pun segera masuk kedalam gerombolan anak-anak pkl. Setelah menunggu kurang lebih 5 menitan, datanglah pembimbing kami di perusahaan, namanya Ibu Nia. Dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Miss nia. Kami pun dipersilahkan masuk kedalam office, dikumpulkan lah kami di salah satu ruangan yang disebut ruang M, kami pun segera ditrainning oleh miss nia. Banyak hal yang dijelaskan oleh Miss Nia, mulai dari susunan bagan di Ramayana sampai ke bagian-bagian apa saja yang ada di Ramayana Prime City Plaza Jatinegara. Trainning kami berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Selesai trainning, kami diajak berkeliling ke setiap lantai sekaligus pembagian tempat untuk PKL. Aku dan 3 Orang teman ku yang bernama Fiqih, Feli dan Vira mendapat bagian di M3 ABC yaitu store pakaian anak-anak perempuan, anak laki-laki, dan baby. Aku ditempatkan di M3B, Vira dan Feli ditempatkan di M3A dan Fiqih ditempatkan di M3C. Aku kira kami hanya ber 4 disini, ternyata ada 3 Orang lagi yang di tempatkan di bagian Kids yaitu ada Padillah di MOC , Tania di MOH, dan Anggi di bagian MOI. Hari pertama berjalan lancar, aku pun sangat merasa kelelahan karena selama kami PKL tidak ada yang diperbolehkan untuk duduk. Sangat menyiksa kaki bukan? Tentu nya kaki ku pun lecet karena baru pertama kali nya aku menggunakan sepatu pantofel berjam-jam. Keesokan hari nya kami pun mulai melakukan aktivitas di counter kami masing masing, Aku mendapat tugas untuk memberi tanggal di label barang masuk dan yang lain ada yang nenembak barcode, menulis buku barang masuk, mencetak label harga, membuka plastik baju, sampai melipat baju dan merapihkan nya di table. Setelah cukup lama melakukan kegiatan PKL, selain keseruan dan ilmu yang kami dapat, kami juga mendapatkan berita duka dari salah satu teman jurusan kami yaitu meninggalnya teman kami yang bernama Syifa. Kaget, sedih, gelisah, risau, dan ingin menangis saat itu juga tetapi tidak diperbolehkan karena akan terpantau oleh CCTV. Mendengar berita tersebut aku langsung menangis, tidak peduli akan terlihat di CCTV apa tidak, intinya aku sedang merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Aku dan beberapa temanku meminta izin dan memohon supa diizinkan untuk bisa ngelayat ke rumah Almh.Syifa, dan beruntungnya kami diperbolehkan pulang cepat karena untuk melayat teman kami tersebut. Setelah mendapatkan izin dari pembimbing perusahaan, kami segera bergegas merapihkan barang bawaan dan segera melakukan perjalanan menuju rumah duka.

Hari-hari pun berlalu, tersisa 38 siswa/i PKL dari sekolahku. Sudah ada banyak kejadian yang terjadi selama PKL disana. Mulai dari susah sampai senang kami lewati bersama. Terkadang saat kami bosan di counter, Aku,Vira,Fiqih, dan Padillah suka mengobrol sampai lupa waktu dan akan berhenti ketika ditegur oleh Pak Satpam yang ada di sana. Sampai-sampai, kami bisa kenal dengan seluruh jajaran security yang ada disana. Setiap datang dan pulang kami selalu melakukan bodycheck untuk menghindari pencurian dan sebagainya. Cukup menyenang kan dan melelahkan ketika melakukan penjualan disana. Bagian kids terdiri dari 7 siswi PKL serta 4 pramuniaga tetap yang biasa kami sebut KC(Kepala Counter), dan harus dibagi shift supaya tidak terlalu ramai. Aku,Vira,Fiqih dan Padillah mendapatkan Shift pagi, sedangkan Anggi,Tania,dan Feli mendapatkan shift siang. Shift akan bergantian setiap minggu, jadi tidak terlalu bosan. Shift pagi dimulai dari pukul 10:00 sampai 16:00 sedangkan shift siang dimulai dari pukul 12:00 sampai pukul 18:00. Suatu hari, datang kepala perusahaan yang bernama Bapak Ramces, tiba-tiba dia mendatangi kami anak pkl yang sedang menjaga counter, kebetulan dilantai 2 yaitu tempat aku bekerja ada 2 orang siswi yang dipilih untuk ikut ke ruangan nya, yaitu Aku dan Silvi. Awalnya aku kira hanya kami berdua yang dipanggil, ternyata ada 4 orang lagi yang ikut ke ruangan Pak Rances yaitu 2 laki-laki dari PKL lantai 1 dan 2 anak PKL dari lantai 3. Kami pun bingung dengan maksud dan tujuan Pak Ramces memilih kami dan mengajak kami untuk ke ruangan nya. Ternyata... Pak Ramces memilih kami untuk dijadikan sebagai Tim DANA yaitu tim yang melakukan promosi transaksi menggunakan aplikadi DANA dan Go Pay. Pak Ramses berkata “Saya pilih kalian karena saya yakin kalian bisa, saya mau ketika kalian sukses mempromosikan Aplikasi DANA di perusahaan ini, berapapun nilai yang kalian mau akan saya berikan di Buku Jurnal PKL kalian” mendengar Pak Ramcee berkata seperti itu, kami sangat senang dan bersemangat untuk mempromosikan Aplikasi Dana di Ramayana ini. Kami pun diberi pinjaman baju berlambang “R” yang berarti Ramayana dengan bertuliskan KEREN. Tim DANA terdiri dari 6 orang yang setiap lantai nya ada 2 orang, yaitu Lantai 1 ada Fahri dan Syavick, Lantai 2 ada Aku dan Silvi, serta Lantai 3 ada Dian dan Syahrillah. Kami semua sangat bersemangat untuk mempromosikan Aplikasi DANA. 

Keesokan hari nya kami mulai melakukan promosi di setiap lantai, kami harus mendapatkan customer yang mau download Aplikasi DANA sebanyak mungkin dan meminta nama serta nomor telpon nya. Tak terasa 3bulan PKL sudah berlalu, rasanya terlalu cepat karena disaat aku sudah kenal dekat dengan karyawan disana tapi aku harus berpisah dengan mereka karena waktu masa PKL ku sudah habis. Ada senang dan sedihnya, senangnya Aku bisa bebas dari pekerjaan-pekerjaan yang kadang membuat jengkel serta bisa merasakan libur dihari Sabtu dan Minggu lagi. Sedihnya adalah, Aku harus berpisah dengan karyawan yang ada disana. Padahal kami sudah sangat dekat tapi kami terpaksa harus berpisah. Huh aku benar-benar kesal. Ingin rasanya mengulang lagi masa masa PKL tetapi ingin yang senangnya saja, tidak ingin yang sedihnya. 3 bulan berlalu, aku dan teman-teman Tim DANA menagih janji yang diberikan oleh Pak Ramces. Namun, sayangnya Pak Ramces sudah mengambil cuti dari 1 minggu sebelum kami selesai PKL. Sedih rasanya, sempat berfikir bahwa Pak Ramces sudsh membohongi kita. Tapi, ternyata Pak Ramces menitipkan pesan kepada Miss Nia bahwa Miss Nia harus memberikan nilai yang berbeda kepada Tim DANA. Wahhh... Senang sekali kami, ternyata ini bukan Cuma iming-iming saja. Bahkan bisa menjadi nyata. Dan benar saja, nilai Tim DANA dibedakan dengan anak PKL yang lain. Nilai kami cukup besar dibanding anak-anak yang lainnya. Kami pun segera berpamitan dengan karyawan yang ada disana dan tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Miss Nia karena sudah memberikan nilai yang sangat memuaskan.